Cari Blog Ini

Senin, 12 Desember 2016

Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) + 4P: Marketing harus menguasainya


Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam suatu pasar, pastinya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan terlalu banyak, berpencar sangat luas, dan memiliki beraneka ragam kebutuhan. Perusahaan yang sudah ada yang pada hakikatnya adalah para pesaing kita, mungkin  sudah memiliki posisi yang lebih baik dan lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ada yang menggarap segmen yang luas dan ada yang mengerucutkan pasar menjadi beberapa segmen pasar tertentu yang lebih kecil.

Sebagai pendatang baru atau sebagai perusahaan yang akan mengevaluasi produk dan sistem pemasaranya, kita membutuhkan sebuah metode atau strategi khusus agar bisa meraup hasil yang optimal. Selain mempertimbangkan kebutuhan pasar, juga harus diperhitungkan pesaing dan sumber daya internal yang dimiliki oleh perusahaan. Kita bisa menetapkan bagian mana yang paling menarik untuk dimasuki secara efektif.

Dalam PEMASARAN MODERN, strategi yang dapat dilakukan:
  1. Menetapkan PASAR SASARAN dengan metode STP: Segmenting, Targeting, dan Positioning
  2. Membuat perencanaan pasar (marketing plan) dengan BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) dengan komponen 4P: Product, Price, Place, dan Promotion
  3. Membuat perencanaan strategis. Bisa dengan memanfaatkan berbagai metode analisa, salah satunya adalah metode SWOT: Strengt, Weakness, Oportunity, dan Threat

A.       MENETAPKAN SASARAN PASAR
Dalam menetapkan pasar sasaran, diperlukan 3 langkah utama yang biasanya dikenal dengan metode SPT, sebagai berikut.
- (Segmenting-S)à  Segmentasi pasar
Dilakukan dengan membagi suatu pasar besar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin membutuhkan produk-produk dan/atau strategi pemasaran yang berbeda pula.

- (Targeting-T)à Penentuan pasar sasaran potensial/target pasar
Dilakukan dengan mengevaluasi segmen pasar (poin 1) dan memilih salah satu atau lebih dari segmen-segmen pasar tersebut untuk dijadikan target pasar.

- (Positioning-P)à Penempatan/posisi produk di dalam pasar yang ditargetkan
Setelah target ditetapkan (poin 2) langkah selanjutnya adalah menempatkan/memosisikan produk yang dapat menjelaskan keunggulannya kepada target konsumen dan dapat bersaing dengan produk lain sejenis atau yang mendekati. Langkah positioning ini memerlukan bauran pemasaran (marketing mix-4P) yang tepat pada setiap pasar sasaran yang ditargetkan.

 
1.     Segmentasi Pasar
Pasar dapat dibagi-bagi menjadi beberapa segmen berdasarkan:
-          Geografi: wilayah, provinsi, kota-desa, dalam/luar negeri, dll
-          Demografi: umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dll
-          Psikografi: kelas sosial, gaya hidup, personalitas, karakter
-          Behavior: Kebiasaan, perilaku, budaya, minat

Mengapa segemntasi pasar itu penting dilakukan?
-          Dapat membuat produk sesuai kebutuhan/kemauan konsumen yang ada dasarnya heterogen/bermacam-macam
-          Dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih terarah sesuai produknya
-          Mudah melihat siapa pesaing utama untuk memenangkan pasar
-          Mudah melihat kelemahan pesaing dan melihat peluang yang mungkin belum tersentuh pesaing
-          Mudah menentukan sarana komunikasi dan pelayanan dengan pasar yang dibidik

Segmentasi pasar ini harus dilakukan dengan riset dan analisa yang obyektif dengan berbagai metode yang ada. Riset dilakukan bisa melalui survey langsung ke segmen maupun berdasarkan data-data yang sudah ada. Tidak harus disusun berdasarkan urutan pembagian segmennya: geografi, demografi, dst. Bahkan dalam ilmu bisnis modern, segmentasi secara psikografi dan behavior (kelakuan) menjadi yang utama untuk diperhatikan, karena dengan perkembangan teknologi informasi dan transportasi sekarang, faktor geografi dan demografi sudah tidak menjadi batasan yang nyata.  


2.     Targeting
Setelah pasar dapat dibagi ke dalam beberapa segmen, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi masing-masing segmen dan menentukan segmen mana saja yang akan menjadi target pasarnya (targeting).  Langkah ini merupakan seleksi pasar sasaran yaitu kumpulan calon pembeli potensial dengan kebutuhan atau karakteristik sama yang akan dilayani perusahaan.  Dalam melakukan evaluasi dan pemilihan segmen untuk menjadi target, hal-hal yang harus dipertimbangkan:

-          Subtantial, pasar berukuran besar dan layak untuk digarap. Tidak peduli baik 1 segmen pasar saja yang dipilih maupun lebih dari 1 segmen. Intinya, bernilai untuk bisa mendatangkan profit. Tingkat pertumbuhan pasarnya juga basgus sehingga menjamin kelangsungan penjualan produk yang akan dibuat kedepannya.
-          Measurable, segmen yang dipilih harus terukur dan dan dapat diukur. Ini adalah syarat mutlak demi meminimalkan risiko dan ketepatan jumlah yang akan diproduksi. Dapat diukur ini bisa menyangkut jumlah konsumen, market share, daya beli, dll

-          Differentiable, segmen juga harus dapat dibedakan secara konseptual dan akan memiliki respon yang berbeda terhadap bauran produk yang nantinya diproduksi
-          Accesible & actionable, artinya segmen tersebut dapat dijangkau dan digarap oleh kita sesuai kemampuan dan sumber daya yang kita miliki.

Dari segmen-segmen yang sudah dievaluasi, kita bisa menetapkan 1 atau beberapa segmen tunggal untuk dijadikan target. Begitu pula produk yang akan dibuat bisa tunggal maupun beberapa produk sesuai dengan hasil analisa dan potensi yang ada.

-       Lebih fokus pada persamaan kebutuhan, sehingga mengambil sebuah segmen besar atau beberapa segmen yang mendekati agar volume menjadi besar. Dengan demikian, hanya akan ada satu barang untuk beberapa segmen yang besar (masal)


-       Lebih fokus pada beberapa segmen yang saling mendekati dan mengabaikan persamaan kebutuhan sehingga akan merancang barang yang berbeda untuk masing-masing segmen. Adanya variasi produk diharapkan dapat menciptakan posisi lebih kuat pada masing-masing segmen.


-       Konsentrasi pada segmen pasar tertentu dengan fokus hanya pada satu jenis kebutuhan (barang) yang paling ideal/spesifik bagi segmen tersebut dengan tujuan memperoleh margin profit sebesar-besarnya.
  
3.     Positioning
Jika sudah menetapkan segmen mana yang dijadikan target (targeting), langkah selanjutnya adalah bagaimana kita memposisikan/menempatkan produk yang akan dibuat (positioning) di mata pasar/konsumen. Tujuan dari positioning adalah
-          Produk dapat dengan mudah diposisikan sebagi produk unggul yang berbeda dengan pesaing yang ada
Contoh: Dengan sadar konsumen akan memilih Aqua dari pada air kemasan lain jika mempertimbangakn kualitas dan manfaatnya.
-          Jika produk yang dibuat lebih dari 1 jenis, dapat dengan mudah dibedakan dari produk kita yang lain dengan kelas yang berbeda.
Contoh: Pada kelas motor yang sama, Honda memproduksi Beat dan Vario untuk menyasar pasar demografi dan psikografi yang berbeda, oleh karena itu produknya juga jelas berbeda.
-          Pemasaran mudah dalam menentukan strategi mengomunikasikan produknya ke konsumen
Contoh: Pemasaran Sensodyne dan Close-up membuat iklan yang jelas untuk konsumen. Sensodyne untuk konsumen yang bergigi sensitif dan Close-up untuk konsumen remaja dan ingin gigi tampak putih dan bening.     
-          Produk akan lebih mudah menancap dalam otak konsumen (branding) *pembahasan dalam makalah terpisah
Contoh: Mie instan seolah-olah hanya indomie, sehingga bayak warung disebut sebagai warung indomie bukan warung mie instan.

Beberapa data penting yang harus sudah dimiliki ketika akan menetapkan positioning adalah
-          Target pasar yang jelas sesuai langkah STP sebelumnya
-          Data produk pesaing langsung yang sudah ada jika produk kita bukan sebagai pioneer dan data pesaing tidak langsung yang mungkin dapat menjadi ancaman bagi produk kita. Contoh: jika produk kita berupa buku, tidak hanya dituntut data dari buku sejenis, tetapi juga informasi online dan aplikasi digital yang mungkin juga bisa menjadi ancaman.
-          Data managemen strategis baik dari internal maupun eksternal yang bisa dilakukan dengan analisa SWOT*pembahasan dalam makalah terpisah

Dalam melakukan positioning ini, mutlak diperlukan perencanaan pemasaran (plan) yang dapat disusun dengan BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) yang mengandung komponen 4P: Product, Price, Place, dan Promotion.

Akhirnya, setelah semua langkah dilakukan, Positioning dapat disusun berdasarkan strategi:

-          Posisi Berdasarkan Manfaat Produk
Contoh: Sampo Clear memosisikan sebagai anti ketombe, sementara sampo Sunsilk untuk konsumen yang mendambakan rambut hitam dan halus

-          Posisi Berdasarkan Pengguna Produk
Contoh: Mercedes memosisikan kendaraanya untuk pasar atas dengan pengguna eksekutif mapan, BMW untuk pasar atas pengguna eksekutif muda, dan Volvo untuk eksekutif yang sadar akan safety.

-          Posisi  Berdasarkan Pesaing yang Ada
Contoh: Rokok Dji Sam Soe dengan jelas melakukan pembeda (diferensiasi) dari rokok lain di kelasnya semisal Djarum 76 dan Gudang Garam Merah. Dalam segala hal, rokok ini membuat “garis pembatas” yang tegas dari para pesaingnya, mulai dari kemasan, harga, promosi, hingga rasanya.

-          Posisi Berdasarkan Kualitas Produk
Contoh: Para pengguna kendaraan roda empat, pasti memilih ban Bridgestones daripada merek lokal, ketika mengutamakan keselamatan berkendara, meskipun harus membayar lebih mahal. Dan, Bimoli memosisikan dirinya dengan slogan “kesempurnaan minyak goreng” dengan mengangkat segala kualitas yang dimilikinnya, mulai dari hygienist pembuatanya, lemak terkandung, bahan pilihan, hingga kegurihan hasil gorengannya.

-          Posisi Berdasarkan Harga Produk
Contoh: Obat nyamuk HIT memosisikan sebagai yang lebih murah dari pesaing tetapi tetap kualitas lebih baik dengan slogannya “yang lebih mahal banyak…..”

-          Posisi Berdasarkan Kategori Produk
Contoh: Rinso matic dengan jelas memposisikan dirinya sebagai detergen khusus untuk mencuci menggunakan mesin cuci elektrik.

-          Posisi Berdasarkan Spesifikasi/atribut Produk:
Contoh: Promag menggunakan dedy mizwar yang taat bergama sebagai icon promosinya, kemasannya pun dibuat berwarna hijau yang identik dengan Islam. Hal ini mungkin karena Promag memang menargetkan pasar orang muslim yang rajin berpuasa sebagai pasar utamanya.



B.       MEMBUAT PERENCANAAN PEMASARAN/BAURAN PEMASARAN

Untuk memenuhi “customer’s want & needs” diperlukan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4 komponen yang dikenal dengan 4P: Product, Price, Place, dan Promotion. Sebagimana dijelaskan sebelumnya bahwa bauran pemasaran ini tidak terpisahkan dari strategi positioning. 
1.       PRODUCT: produk
Komponen inilah yang merupakan kunci dari marketing mix karena bisa mempengaruhi komponen dan strategi pemasaran yang akan dilakukan. Tujuan utama strategi produk adalah memenuhi kebutuhan dan mencapai target market (targeting) dengan meningkatkan kemampuan bersaing.  Strategi produk ini mencakup:
-          mutu/kualitas produk
-          karakteristik dan fungsi produk
-          kemasan
-          merek dagang (brand)
-          label/identitas produk

2.       PRICE: harga jual
Harga merupakan satu-atunya komponen marketing mix yang menghasilkan penerimaan/pendapatan dari penjualan. Kita harus hati-hati dalam menetapkan harga, bisa jadi meskipun produk kita terjual banyak jika harga yang ditetapkan salah hitung maka akan menimbulkan kerugian. Ada beberapa cara menetapkan harga jual, diantaranya:

-          Cost-based Pricing: berdasarkan biaya
Penetapan harga jual berpatokan pada biaya yang dikeluarkan dalam melakukan produksi dan pemasaran hingga produk sampai di konsumen. Harga inilah yang biasa disebut sebagai harga dasar.

-          Competitor-based Pricing
Berpatokan pada harga pesaing dengan tetap mempertimbangkan faktor-faktor:
- Nilai tambah buku
- Sosok dan tampilan buku
- Tidak rugi

Buku-buku pada kategori ini umumnya adalah buku yang sudah ada pesaingnya di pasaran. Sebelum memulai penyusunan buku kategori ini sebaiknya penerbit benar-benar mempertimbangkan faktor-faktor di atas dan benar-benar melakukan efisiensi produksi agar dapat dikejar harga jualnya serendah mungkin di bawah harga pesaing dengan kualitas di atas pesaing….(pusing ya…….)

-          Value-based Pricing
Buku dijual dengan harga di atas cost pricing karena diyakini buku tersebut memiliki kekuatan jual bagus karena memang memberikan nilai guna bagi pembelinya. Biasanya buku kategori ini merupakan kategori tema unik yang belum ada di pasaran, pesaing tidak bisa mengikuti, penulis memiliki nilai jual, ada tujuan tertentu dari penerbit….(bukan tujuan iseng lho……), dll.

-          Market-based Pricing
Penentuan harga dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi pasar. Sangat disadari bahwa orientasi produksi sebuah buku adalah kebutuhan pasar. Dengan demikian pengetahuan tentang kondisi pasar mutlak harus diketahui. Strategi penentuan harga berdasarkan pasar ini sangat dipengaruhi oleh demand dan psikologi pasar. Terkait dengan demand, penerbit buku umumnya akan memberlakukan harga khusus ketika supply jauh lebih besar dari demand (ITO besar melebihi kebijakan perusahaan), dikenal dengan harga buku obral. Sementara itu, psikologis pasar terkait dengan segmentasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Harga jual akan sangat mempertimbangkan faktor geografi, psikografi, demografi, dan perilaku konsumen.

3.       PLACE: penempatan dan saluran distribusi
Place atau tempat merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagimana cara penyampaian kepada para konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen ada faktor penting yang sangat berpengaruh terhadapnya, yaitu kegiatan pemilihan saluran distribusi yang tepat untuk menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Banyak perusahaan yang menggunakan saluran distribusi yang tidak tepat hal ini menyebapkan produk yang dihasilkan perusahaan tidak menjangkau konsumen yang menjadi sasaran.
 
4.       PROMOTION: promosi*pembahasan dalam makalah terpisah

Promotion (promosi) adalah kegiatan perusahaan untuk menginformasikan serta mengenalkan suatu produk pada pasar yang ditargetkan. Menginformasikan produk dengan tujuan untuk menarik konsumen untuk membeli serta mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.


Tidak ada komentar: