Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam suatu pasar, pastinya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan terlalu banyak, berpencar sangat luas, dan memiliki beraneka ragam kebutuhan. Perusahaan yang sudah ada yang pada hakikatnya adalah para pesaing kita, mungkin sudah memiliki posisi yang lebih baik dan lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ada yang menggarap segmen yang luas dan ada yang mengerucutkan pasar menjadi beberapa segmen pasar tertentu yang lebih kecil.
Cari Blog Ini
Senin, 12 Desember 2016
Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) + 4P: Marketing harus menguasainya
Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam suatu pasar, pastinya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan terlalu banyak, berpencar sangat luas, dan memiliki beraneka ragam kebutuhan. Perusahaan yang sudah ada yang pada hakikatnya adalah para pesaing kita, mungkin sudah memiliki posisi yang lebih baik dan lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ada yang menggarap segmen yang luas dan ada yang mengerucutkan pasar menjadi beberapa segmen pasar tertentu yang lebih kecil.
Rabu, 04 Mei 2016
Mengenal Bentuk Komunikasi Dalam Tim
Kali ini kita akan diskusi mengenai
bentuk-bentuk komunikasi dalam sebuah tim atau organisasi dan bagaimana
kira-kira implementasi dan akibat dari bentuk komunikasi tersebut.
Rujukan akan tipe-tipe ini adalah 5 gaya komunikasi menurut
Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss. Apa sajakah itu?
Tidak hanya satu gaya
komunikasi yang bisa dipakai, seorang pemimpin harus mampu membedakan dan
menggunakannya sesuai goal dari komunikasi dilakukan.
KETIKA ANAK HARIMAU TURUN GUNUNG
Ketika kita sedang di puncak gunung, ada tiga kemungkinan
bisa terjadi. KITA MENJADI SASARAN TEMBAK, KITA DIIKUTI, ATAU MALAH DIHINDARI.
Ketiga hal yang menurut saya pribadi tidak enak!
JADI SASARAN TEMBAK, berarti kita diserang secara langsung.
Kelemahan produk dan strategi pemasaran kita akan dicari dan diserang oleh
pesaing. Biasanya serangan ini dilakukan dengan transparan dan tanpa
ditutup-tutupi (Head On). Biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang secara kapital/keuangan “merasa” lebih kuat dan
besar yang terancam oleh keberadaan ANAK HARIMAU di puncak gunung tersebut.
Namun, biasanya serangan ini tidak rasional dan mebabi buta. APAKAH KITA PERLU
MENYERANG BALIK? Saya rasa tidak! Dengan kemampuan dan kekuatan yang sekarang
kita miliki yang tidak dimiliki oleh pesaing seharusnya bisa menjadi kekuatan. Brand Awareness….. kepada siapa?
Tentunya kepada relasi/customer dan consumen kita (2C). Dengan tetap menjaga
kualitas dan inovasi produk, menciptakan relationship dengan customer melalui
REALISASI RENCANA KERJA SAMA yang sudah disepakati, dan hal-hal lain yang
menimbulkan adanya LOYALITAS 2C pasti bidikan dan serangan tersebut hanya akan
menjadi serangan tanpa penhitungan yang merugikan dirinya sendiri. Tidak perlu
kita mengikuti strategi serangan tersebut karena sebenanrnya mereka masih
mencoba “belajar menerkam lagi setelah lama tertidur dan tidak mengaum”. Lama
sudah terlena ini sebenanrnya yang menyebabkan kuku-kuku merkea tidak tajam dan
senapan mereka mungkin sudah karatan. Seharunya mereka mengasah dan
membersihkan dulu kekuatan senjata yang dimiliki. Mereka menjadi tidak fokus
untuk mencari dan menyerang mangsa
buruan yang empuk sendiri tetapi juga menyerang
si ANAK HARIMAU agar tidak banyak menerkam mangsa. JADI sebagai ANAK
HARIMAU YANG SEKARANG ADA DIPUNCAK, harus sering TURUN GUNUNG. Berdiam dipuncak
tentu akan membuat pesaing mudah membidik dan mengarahkan senapannya. Turun
gunung bukan diartikan menurunkan wilayah kekuasaannya (market share) tetapi
lebih sesekali turun untuk memastikan semua strategi yang akan dijalankan
berjalan sesuai rencana dan kesepakatan, melakukan evaluasi-evaluasi, dan
segera bertindak begitu rencana meleset dari perkiraan. Biasanya harimau yang sudah di puncak
cenderung terlena dan tertidur.
Langganan:
Postingan (Atom)