Cari Blog Ini

Rabu, 04 Mei 2016

KETIKA ANAK HARIMAU TURUN GUNUNG




Ketika kita sedang di puncak gunung, ada tiga kemungkinan bisa terjadi. KITA MENJADI SASARAN TEMBAK, KITA DIIKUTI, ATAU MALAH DIHINDARI. Ketiga hal yang menurut saya pribadi tidak enak!

JADI SASARAN TEMBAK, berarti kita diserang secara langsung. Kelemahan produk dan strategi pemasaran kita akan dicari dan diserang oleh pesaing. Biasanya serangan ini dilakukan dengan transparan dan tanpa ditutup-tutupi (Head On). Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang secara kapital/keuangan “merasa” lebih kuat dan besar yang terancam oleh keberadaan ANAK HARIMAU di puncak gunung tersebut. Namun, biasanya serangan ini tidak rasional dan mebabi buta. APAKAH KITA PERLU MENYERANG BALIK? Saya rasa tidak! Dengan kemampuan dan kekuatan yang sekarang kita miliki yang tidak dimiliki oleh pesaing seharusnya bisa menjadi kekuatan. Brand Awareness….. kepada siapa? Tentunya kepada relasi/customer dan consumen kita (2C). Dengan tetap menjaga kualitas dan inovasi produk, menciptakan relationship dengan customer melalui REALISASI RENCANA KERJA SAMA yang sudah disepakati, dan hal-hal lain yang menimbulkan adanya LOYALITAS 2C pasti bidikan dan serangan tersebut hanya akan menjadi serangan tanpa penhitungan yang merugikan dirinya sendiri. Tidak perlu kita mengikuti strategi serangan tersebut karena sebenanrnya mereka masih mencoba “belajar menerkam lagi setelah lama tertidur dan tidak mengaum”. Lama sudah terlena ini sebenanrnya yang menyebabkan kuku-kuku merkea tidak tajam dan senapan mereka mungkin sudah karatan. Seharunya mereka mengasah dan membersihkan dulu kekuatan senjata yang dimiliki. Mereka menjadi tidak fokus untuk mencari dan menyerang  mangsa buruan yang empuk sendiri tetapi juga menyerang  si ANAK HARIMAU agar tidak banyak menerkam mangsa. JADI sebagai ANAK HARIMAU YANG SEKARANG ADA DIPUNCAK, harus sering TURUN GUNUNG. Berdiam dipuncak tentu akan membuat pesaing mudah membidik dan mengarahkan senapannya. Turun gunung bukan diartikan menurunkan wilayah kekuasaannya (market share) tetapi lebih sesekali turun untuk memastikan semua strategi yang akan dijalankan berjalan sesuai rencana dan kesepakatan, melakukan evaluasi-evaluasi, dan segera bertindak begitu rencana meleset dari perkiraan.  Biasanya harimau yang sudah di puncak cenderung terlena dan tertidur.


Nah, BAGAIMANA JIKA KITA DIIKUTI? Sebagai anak harimau yang sudah dipuncak…tentu jalan kita menuju puncak kemarin akan dicari dan diikuti. Siapa yang mau mengikuti? Tentu kita tidak lupa dengan hari kemarin… sebagai anak harimau yang beranjak besar kita juga mengikuti harimau-harimau lain yang sudah mencapai puncak, meskipun jalan dan peralatan yang dipakai tidak persis sama dengan mereka. Sekarang pasti banyak anak-anak harimau lain yang secara diam-diam dari belakang berusaha mencari jalan kita. Bisa jadi sama persis! Sama halnya dengan kita, pendatang baru biasanya nothing to lose. Karena belum punya brand equity…serangan ini cenderung lebih mengejutkan. Karena organisasinya belum gemuk, dengan sarana terbatas mereka dengan lincah dapat dengan mudah menyerang. Saya rasa tidak perlu TURUN GUNUNG untuk melawannya. Kita tidak perlu perang harga dengan mereka, tidak perlu juga mencari-cari jalan yang mereka akan tempuh. Saya rasa kita hanya cukup MANGAUM akan membuat mereka takut dan memutar untuk menuju puncak yang sudah kita kuasai. Dengan cara apa? Dengan kekuatan Brand Equity tentu sudah menjadi auman yang menakutkan mereka. Apalagi jika kita juga menyiapkan  Fighting Brand – brand yang bersaing, pasti auman kita ini akan semakin nyaring.
Yang lebih sulit adalah mengantisipasi penyerang yang MENGHINDARI kita. Serangan ini bisa berwujud serangan dari “harimau tua” yang kadang bisa menyerang dengan mencari jalan lain yang berbeda dengan kita dan tiba-tiba ada dipuncak yang bisa jadi sama bisa jadi berbeda dengan puncak tempat kita.  Serangan seperti ini bisa jadi juga berasal dari “anak harimau” lain. Hal seperti ini bisa jadi keberadaan kita dan keberadaan mereka tidak merasa mengusik satu sama lain. Namun, yang berbahaya jika ternyata puncak yang diincarnya adalah puncak yang ternyata sama dengan puncak gunung kita. Ketika mereka menciptakan produk baru yang benar-benar berbeda dengan kita, atau mereka benar-benar membidik pasar baru yang berbeda dengan kita, tentu kita akan aman berada dipuncak. Tapi bisa saja mereka membidik puncak lain dan begitu terlena mereka bisa melompat ke puncak gunung kita. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan produk baru dan/atau pasar baru ini. Tentu saja dengan tidak mengganggu dan mengurangi kekuatan yang sudah ada untuk TURUN GUNUNG DAN MENCIPTAKAN AUMAN SI ANAK HARIMAU….. tentu saja tidak bisa dilakukan oleh “anak harimau yang sama”.
 

Tidak ada komentar: