Setelah lama tidak corat-coret.... Gak ada angin, gak ada geledek.... Eh, tiba-tiba ingin iseng lagi...
---))-
Setiap tim pasti butuh leader. Semakin besar sebuah tim, maka
akan semakin besar pula leadership
diperlukan. Dan sepenuhnya kita sadar bahwa setiap dari kita memiliki gaya leadership yang berbeda. Menurut saya
sendiri, tidak ada yang benar dan salah dalam gaya leadership masing-masing orang. Yang menjadi pembahasan tentu
bukan salah dan benar ini, namun lebih ke “seperti apa tim yang kita pimpin”.
Ketika berpikir tentang cara terbaik
untuk memimpin sebuah tim, kita harus mempertimbangkan beberapa faktor yang
berbeda, dan tentunya akan sangat mudah memilih pendekatan yang salah. Ketika hal
ini terjadi, maka moral, efektivitas, dan produktivitas akan memburuk. Sebuah
terori leadership bisa saja membantu kita
mengidentifikasi pendekatan yang efektif dalam kepemimpinan, berdasarkan apa
yang anggota tim inginkan dan situasi kita sendiri saat ini.
Seorang kawan pernah bercerita bahwa
setiap leader mempunyai tanggung
jawab, yakni membantu anggotanya mencapai tujuan (goal), mendukung dan
memotivasi mereka. Sebagai seorang pemimpin kita dapat melakukannya dengan
cara:
- Membantu Tim mengidentifikasikan dan menggapai tujuan
- Membersihkan hambatan dan halangan sehingga kinerja tim akan meningkat
- Menawarkan apresiasi dan imbalan yang sesuai dengan pencapaian
Dengan tanggung jawab tersebut maka kita
dapat memilih dan menyesuaikan kriteria leadership yang dipergunakan dalam
mengelola tim.
1. Beban Tugas Tim yang Berulang dan Penuh Tekanan
Ketika beban tugas anggota tim
selalu bersifat pengulangan, saya rasa seorang leader harus berfokus pada hubungan personal dengan tim. Kita harus
dapat menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan anggota tim individu, dan kita
dapat mempertimbangkan ketertarikan terbesar anggota tim kita. Gaya leadership seperti ini adalah yang
terbaik manakala diperuntukkan bagi tugas-tugas yang berulang atau penuh
tekanan sehingga anggota tim tidak merasa diperas dan ditekan. Gaya
kepemimpinan ini disebut Supportive
Leadership.
2. Beban Tugas Tim yang Tidak Terstruktur
Beban kerja yang seperti ini lebih
tepat dipimpin dengan gaya Direct
Leadership (Langsung). Kita berkomunikasi pada semua anggota tim langsung
berbicara mengenai tujuan dan harapan, serta pemberian/instruksi tugas yang
jelas. Gaya ini paling tepat diterapkan bila beban tugas tidak terstruktur,
atau ketika tugas yang kompleks dan anggota tim yang kurang berpengalaman.
3. Beban Tugas yang Komplek dan Tim sudah Berpengalaman
Ketika beban tugas yang kita berikan
kompleks dan anggota tim kita sudah punya pengalaman, gaya “partisipasi” saya
rasa bisa kita terapkan. Kita fokus pada partisipasi bersama setiap anggota. Kita
meminta pendapat tim kita, dan juga mempertimbangkan
ide-ide dan keahlian mereka sebelum membuat keputusan. Dengan semakin
“diorangkan” setiap anggota tim yang sudah tahu cara menjalankan tugasnya hanya
butuh disentil dengan meminta dan memberikan mereka umpan balik. Gaya ini bisa
disebut Partisipatif Leadership.
4. Beban Tugas yang Menjemukan dan Kurang Menarik bagi Anggota Tim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar