Cari Blog Ini

Minggu, 24 Oktober 2010

Bagaimana Menentukan Harga Jual Buku???

STRATEGI
PENENTUAN HARGA JUAL BUKU

Buku, menurut beberapa praktisi yang sudah bertahun-tahun menggelutinya merupakan salah satu perwujudan industri kreatif. Berbeda dengan saudara pendukungnya, “percetakan”, mesin pada industri buku adalah orang, sedangkan pada percetakan tentunya mesin cetak itu sendiri.
Dengan adanya perbedaan “mesin” tersebut, tentu saja ada banyak perbedaan strategi dalam menjalankannya. Salah satunya adalah strategi dalam menetapkan harga jual produk. Jika mesin yang menghasilkan produk tersebut adalah “mesin” dalam arti yang sebenarnya, penghitungan harga jual dapat dilakukan dengan program komputer yang sudah pasti, tinggal memasukkan variabel-variabel yang menyertainya. Misalnya kenaikan harga kertas, tinta, gaji pegawai dll. Sementara itu, penetapan harga jual buku tidak bisa ditetapkan demikian. Ada “rasa” yang menyertai penghitungannya agar harga jual produk tepat dan optimal, tidak sekadar “berapa modal/biaya yang dikeluarkan”.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ada suatu benang merah yang bisa ditarik (tentunya tidak sampai putus ya…he..he…) sebagai strategi penetapan harga jual sebuah buku. Berikut benang merah tersebut.

A. Cost-based Pricing
Hanya berpatokan pada biaya yang dikeluarkan dalam produksi buku. Biaya tersebut menyangkut biaya cetak, film, redaksi, dan bonus. Buku-buku yang harga jualnya memakai strategi ini biasanya buku standar dengan tema standar, belum ada pesaing, “tidak mudah ditiru pesaing”, dan pasar tidak terlalu sensitif harga. Intinya asal tidak rugi…..tanpa memperhitungkan apa pun, baik kemampuan daya beli pada produk bersangkutan, value-nya bagi pembeli, maupun tingkat persaingan.

B. Competitor-based Pricing
Berpatokan pada harga pesaing dengan tetap mempertimbangkan faktor-faktor:
- Nilai tambah buku
- Sosok dan tampilan buku
- Tidak rugi
Buku-buku pada kategori ini umumnya adalah buku yang sudah ada pesaingnya di pasaran. Sebelum memulai penyusunan buku kategori ini sebaiknya penerbit benar-benar memperimbangkan faktor-faktor di atas dan benar-benar melakukan efisiensi produksi agar dapat dikejar harga jualnya serendah mungkin di bawah harga pesaing dengan kualitas di atas pesaing….(pusing ya…….)

C. Value-based Pricing
Buku dijual dengan harga di atas cost pricing karena diyakini buku tersebut memiliki kekuatan jual bagus karena memang memberikan nilai guna bagi pembelinya. Biasanya buku kategori ini merupakan kategori tema unik yang belum ada di pasaran, pesaing tidak bisa mengikuti, penulis memiliki nilai jual, ada tujuan tertentu dari penerbit….(bukan tujuan iseng lho……), dll.

D. Market-based Pricing
Penentuan harga dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi pasar. Sangat disadari bahwa orientasi produksi sebuah buku adalah kebutuhan pasar. Dengan demikian pengetahuan tentang kondisi pasar mutlak harus diketahui. Strategi penentuan harga berdasarkan pasar ini sangat dipengaruhi oleh demand dan psikologi pasar. Terkait dengan demand, penerbit buku umumnya akan memberlakukan harga khusus ketika supply jauh lebih besar dari demand (ITO besar melebihi kebijakan perusahaan), dikenal dengan harga buku obral.
Sementara itu, psikologis pasar terkait dengan segmentasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Harga jual akan sangat mempertimbangkan faktor geografi, psikografi, demografi, dan perilaku konsumen.

Tidak ada komentar: